Pelatihan akan berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 8 hingga 13 Juli 2025, dengan skema 3 hari daring dan 3 hari luring. Sesi offline akan dilaksanakan langsung di Aula RSUD Praya. Dokumentasi pembukaan daring menunjukkan antusiasme peserta dan narasumber yang mengikuti kegiatan melalui Zoom Meeting.
Direktur RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansah, SpPD, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan sebagai tuan rumah. Ia menekankan pentingnya pelatihan BTCLS dalam meningkatkan kualitas layanan kegawatdaruratan di fasilitas kesehatan.
"Pelatihan BTCLS ini sangat penting sebagai bentuk kesiapsiagaan tenaga kesehatan kita dalam merespon kondisi kegawatdaruratan di layanan primer dan rujukan. Kami berharap peserta dapat mengikuti pelatihan ini secara maksimal," ujarnya.
Ketua DPW PPNI NTB, Ns. H. Muhir, juga hadir secara daring dan menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi momentum penguatan kapasitas perawat di NTB.
"BTCLS merupakan pelatihan fundamental yang wajib dimiliki oleh perawat, terutama dalam upaya menurunkan angka mortalitas melalui penanganan kegawatdaruratan yang tepat dan cepat," ungkapnya.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung berupa simulasi penanganan henti jantung dan trauma, yang akan dilaksanakan secara intensif selama kegiatan offline. Peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi setelah lulus uji praktik dan teori.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pengembangan kapasitas SDM kesehatan di NTB serta memperkuat jejaring kolaborasi antar fasilitas layanan kesehatan di daerah.