Kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta yang terdiri dari tenaga perawat dari berbagai fasilitas kesehatan dan dibagi ke dalam dua kelas, masing-masing berjumlah 22 orang.

Pelatihan berlangsung selama 6 hari, dimulai pada tanggal 22 hingga 27 Juli 2025, dengan skema 3 hari daring (online) dan 3 hari luring (offline). Sesi online difokuskan pada teori dasar kegawatdaruratan dan pembekalan materi secara interaktif, sementara sesi offline akan difokuskan pada praktik langsung dengan menggunakan metode simulasi.

Dalam sambutannya, Ketua DPW PPNI NTB, Ns. H. Muhir, menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta atas partisipasi aktif dalam pelatihan ini.

“Pelatihan BTCLS ini merupakan bentuk nyata komitmen PPNI dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga perawat, terutama dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan di lapangan,” ujar beliau dalam sambutannya.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi antar tenaga kesehatan di Kabupaten Lombok Timur. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi dengan semangat belajar tinggi.

Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta mampu menerapkan prinsip dan teknik dasar penanganan trauma dan henti jantung secara cepat dan tepat, baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di masyarakat.